Advertisement
Roma berdiri pada sekitar tahun 753 SM. Bahkan situs kota ini telah dihuni lebih lama. Hingga menjadikannya salah satu situs tertua yang terus ditempati di Eropa. Kota ini pernah menjadi ibu kota Kerajaan Romawi, Republik Romawi, dan Kekaisaran Romawi, dan dianggap oleh beberapa orang sebagai kota metropolis pertama yang pernah ada. Seorang penyair Romawi, Tibullus menyebut Roma sebagai La Citta Eterna (The Eternal City). Kota Abadi.
Colloseum, Palatine Hill & Roman forum
Ide mengunjungi ibukota Italia ini terhitung dadakan. Karena sebenarnya tidak tercantum dalam bucket list. Tapi akibat "terprovokasi" dengan foto-foto Roma yang cantik di blog seorang teman (kenal singkat pas kami ke Paris November tahun lalu). Maka Roma akhirnya jadi pilihan. Pertimbangan lain karena Cairo-Roma hanya 3,5 jam saja. Selain itu, sejarah Roma menurut saya juga punya cukup daya tarik. Kota tua dengan bangunan2 eksotis juga menarik minat saya untuk berkunjung ke sana.
Karena hanya punya waktu 4 hari, kami memang rencananya hanya muter2 Roma saja. Ada opsi ke luar kota yaitu Napoli kalau sudah tuntas mengelilingi Roma.
Seperti biasa, sebelum berangkat saya dan suami berbagi tugas. Saya bertugas cari akomodasi dan booking. Tentunya cari yang dekat dengan metro/subway dan tempat makan pasti. Dan juga menentukan itinerary. Spot-spot foto penting tidak lupa ditandai. Dicari di google map lokasinya terus di screenshot, lalu simpan di gallery hehehe..
Sedangkan suami bertugas mempelajari peta. Peta kota dan peta jalur metro. Disesuaikan dengan itinerary. Kenapa nggak pakai gps aja nanti setelah sampai di sana? Karena perginya hanya beberapa hari, kami memang rencana nggak beli simcard lokal. Jadi ya mengandalkan peta manual. Dan pak suami sudah ahli dalam hal ini.
Selama di Roma, kami menginap dekat Termini. Stasiun sentral Roma. Pertimbangannya, ya karena biar lebih mudah ke mana2. Tinggal jalan kaki 5 menit ke stasiun. Selain itu banyak sekali restoran2 halal di sekitar hotel. Jadi urusan perut aman.
Landmark Roma hampir semuanya bisa diakses gratis. Kecuali colloseum yang tiket masuknya €12. Tapi antriannya bisa ngabisin waktu banget. Bisa beli tiket skip the line yang sedikit lebih mahal. Tapi kemarin kami memutuskan nggak masuk karena lihat antriannya udah bikin nggak mood hahaha..
Colloseum
Untuk mengunjungi Vatican, juga gratis. Hanya ada security check sebelum masuk gerbang. Masuk ke St Peter's Basilica, pusat gereja Katolik dunia juga gratis. Asal berpakaian sopan dan rapi. Kecuali kalau mau masuk museum. Antri juga, tapi kalau ke sana sebaiknya pagi-pagi sekali, itu pilihan waktu yang tepat. Sebelum banyak turis menyemut. Di Roma, semua tempat yang jadi landmark selalu ramai di atas jam 10 pagi.
St Peter's Basilica, Vatican
Nah, highlight yang tidak boleh ketinggalan adalah naik ke atas dome untuk bisa melihat view piazza san Pietro (alun2 Vatican) dan kota Roma dari ketinggian.
Kalau mau naik pakai lift bayar 10. Itu juga masih plus naik pake tangga manual sebanyak 340 anak tangga. Tapi, kalau mau olahraga naik tangga sebanyak 500 + 340 anak tangga bayarnya 8 saja.
Kota Roma dari dome St Peter's Basilica
Alun-alun kota Vatican
Bagi traveler muslim, tidak perlu khawatir dengan makanan halal. Di Roma, sangat mudah ditemukan restoran halal. Bahkan di dekat Vatican. Rata-rata pemilik restorannya adalah orang Pakistan dan beberapa lainnya milik orang Turki. Saya juga tidak menyangka akan dengan mudah menemukan restoran halal di kota ini.
Bagi penikmat sejarah, Roma merupakan kota yang wajib dikunjungi. Dan bagi penikmat seni arsitektur, kota ini sangat memanjakan mata.
Berikut beberapa landmark kota Roma yang wajib masuk dalam itinerary.
Advertisement
0 comments:
Post a Comment