Kota ini terletak sekitar 670 km sebelah selatan Kairo. Disebut juga daerah Upper Egypt. Luxor atau dalam bahasa Arab disebut Al-'Uqsur adalah kota kuno Thebes yang merupakan ibukota Mesir periode Middle Kingdom (2040-1750 SM) dan periode New Kingdom yaitu sekitar 1550-1077 SM. Tutmosis, Amenhotep, Ramses, Tut An Khamun adalah beberapa Fir'aun (raja) yang berkuasa pada masa itu. Konon, nabi Musa As hidup pada periode Middle Kingdom, masa pemerintahan Ramses II pada periode middle kingdom.
Wallahu'alam..
Luxor, dijuluki sebagai "
The World Greatest Open Air Museum". Pantas sih karena beberapa situs-situs kuno masih berdiri kokoh di kota ini. Seperti halnya kota-kota lain jaman Mesir kuno, desain tata kota diperhatikan dengan sangat detail. Sungai Nil yang membelah kota sekaligus menjadi pemisah antara pusat kota dan kuil-kuilnya di sebelah timur. Dengan
necropolis (komplek makam fir'aun) di sebelah barat (west bank). Tetep nggak mau jauh-jauh dari sungai Nil. Karena sungai ini merupakan sumber kehidupan buat mereka.
Karnak dan Luxor Temple
Kuil Karnak dan Luxor masih berdiri kokoh diantara bangunan-bangunan modern. Ditengah padatnya pemukiman penduduk. Kuil Karnak disebut-sebut sebagai sebuah kuil terbesar di dunia, luasnya kurang lebih 1,5 km x 800 meter. Juga merupakan kuil kuno terbesar kedua di dunia setelah Angkor Wat di Kamboja. Dibangun selama masa pemerintahan Amenhotep III dan Ramses II (1500-1200 SM).
Kuil Karnak ini terhubung dengan kuil Luxor. Jalan setapak sepanjang 3 km membentang diantara keduanya. Dihiasi dengan patung-patung sphinx di kiri kanannya. Sayang, proyek penggalian jalan penghubung kuil Karnak dan Luxor ini terhenti sejak revolusi 2011 meletus di Mesir. Dari total 3 km jalan mungkin baru sekitar 2 km yang berhasil di gali.
 |
Kuil Luxor dan jalan setapak yang menghubungkannya dengan kuil Karnak |
Yang paling menarik di kuil Karnak adalah tiang-tiang batu raksasa berdiameter 15 meter, setinggi 23 meter berjumlah 134 kolom. Tiang-tiang raksasa itu bukan tiang polos lho.. Tapi ada ukiran disekelilingnya.
Selain kolom-kolom raksasa itu, ada lagi yang menarik perhatian dan membuat saya terheran-heran. Obelisk. Obelisk ini adalah tiang persegi yang ujungnya lancip. Dipahat utuh dari gunung batu. Jadi nggak ada sambungannya sama sekali. Tingginya sekitar 30 meter dengan berat 700 ton. Coba bayangin gimana bawa obelisk ini dari gunung lalu menegakkannya di dalam kuil. Mungkin jaman itu sudah ada crane dan truk tronton kali ya. Atau jangan-jangan pakai sulap macam David Copperfield haha..
 |
Pintu gerbang utama kuil Karnak |
 |
Obelisk yang tingginya 30 meter dan berat hingga 700 ton. Ngangkatnya pake apa coba? :D |
 |
Tiang-tiang raksasa
|
 |
Kebayang kan tiang2nya sebesar apa? |
Valley of The Kings
Selama ini kita takjub dengan bangunan pyramid Giza di Kairo. Di Luxor kita juga akan semakin takjub dengan kecanggihan orang-orang Mesir kuno dalam hal teknik arsitektur. Di sana kita disuguhi keajaiban Valley of the King dan Valley of the Queen. Inilah perbedaan necropolis era new kingdom dengan era old kingdom. Jika necropolis era old kingdom berbentuk piramida sedangkan pada era new kingdom necropolis dibangun di bawah tanah. Disebuah lembah dan tersembunyi dibalik pegunungan batu. Maka itu lembah tersebut dinamakan lembah para raja dan ratu.
Memadukan teknologi struktur dan estetika sekaligus dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Kita bisa saksikan bagaimana canggihnya orang-orang Mesir kuno melubangi gunung dengan bentuk dan ukuran yang sangat presisi. Kemudian melukis dinding-dindingnya dengan gambar-gambar yang sangat indah. Tentu saja menggunakan alat yang sangat sederhana dan pewarna alami untuk catnya. Sayangnya nggak boleh foto-foto di dalam sana. Kamera jadi ngganggur deh..
Kalau penasaran, bisa dilihat di
VIDEO ini.
Konon untuk membuat satu makam dibutuhkan waktu puluhan tahun. Sedangkan di Valley of the Kings terdapat lebih dari 50-an makam. Dan hebatnya lagi, lorong-lorong makam itu tidak saling bertabrakan. Mereka sepertinya mengukur dengan akurat panjang lorong sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan bentuk lorong makam tidak datar namun mengarah ke bawah. Mirip
desain ruangan dalam Pyramid. Makam-makam itu sengaja dibuat rumit seperti ini untuk menghindari penjarahan. Tapi faktanya hampir semua makam-makam itu pernah dijarah.
Makam Fir'aun yang ditemukan masih utuh adalah makam
Tut An Khamun. Mummy lengkap dengan harta bendanya. Dari mulai peralatan rumah tangga seperti kursi, kereta kuda, sandal sampai perhiasan emas dan perak ditemukan masih utuh. Dan masih bisa kita lihat di Egyptian Museum di Kairo.
 |
Kuil Hatseptsut.
Salah satu kuil yang dibangun oleh salah seorang ratu Mesir kuno bernama Hatsepsut. Berada di balik Valley of the Kings |
Luxor Kini..
Situasi politik rupanya sangat berpengaruh pada kunjungan turis di Mesir. Terbukti pada saat saya ke sana, Luxor sepi bak kota mati. Toko-toko souvenir banyak yang tutup juga kesulitan menemukan restaurant-restaurant yang buka. Walaupun akhirnya menemukan warung lokal di tengah pasar tradisional. Kereta kuda dan felucca (perahu layar khas Mesir) sepi penumpang. Tidak seperti di Kairo yang kotanya hidup pada malam hari. Di Luxor sulit ditemukan lalu lalang orang di atas jam 10 malam. Sepi.
 |
Jalan yang lengang |
 |
Sambil menunggu penumpang, para nahkoda felucca memperbaiki layar perahunya |
Tingkat hunian hotel juga sangat rendah. Hotel-hotel di sana berlomba-lomba menarik turis dengan harga promo. Hotel bintang lima seharga bintang 3 bisa dengan mudah ditemukan. Kebetulan saya juga dapat harga promo, 350 EGP/malam untuk hotel bintang 5.
Walaupun demikian, nggak ada salahnya memasukkan Luxor ke dalam itenerary anda jika mengunjungi Mesir. Hanya saja butuh waktu sedikit lebih panjang karena jauhnya perjalanan. Mungkin luangkan waktu sekitar minimal 2 hari plus 2 malam untuk perjalanan.
Waktu terbaik mengunjungi Luxor adalah pada musim dingin sekitar bulan November sampai Mei. Karena suhu udara disana lebih tinggi dari Kairo.
Ke Luxor Naik Apa?
Ada beberapa cara untuk menuju kota ini yaitu dengan pesawat udara, kereta api, bus atau sewa mobil. Jika memiliki waktu agak longgar tidak ada salahnya memilih kereta api. Butuh waktu sekitar 10 jam dari Kairo menuju Luxor. Pilihan kelasnya juga bisa disesuaikan dengan budget. Dari mulai kelas biasa seharga 8 USD sampai yang deluxe seharga 100 USD. Booking bisa dilakukan online di
Egyptian National Railways atau
Watania Sleeping Train. Kebanyakan turis menggunakan moda transportasi ini. Karena harganya yang relatif murah dan lebih santai.
Kebetulan waktu saya ke sana, memilih menggunakan pesawat karena keterbatasan waktu. Saya menggunakan pesawat Egypt Air, harga tiketnya sekitar 300 USD pergi pulang. Waktu tempuhnya sekitar 50 menit.
Jika memilih sewa mobil, coba lewat
Hurghada. Waktu tempuh memang menjadi lebih lama namun keuntungannya kita bisa dapat 3 obyek wisata sekaligus yaitu Hurghada, Aswan dan Luxor. Sewa mobil berkisar antara 250-350 EGP/hari tergantung jenis mobil.
Bagaimana? Tertarik ke Luxor?
__________________________