Menikmati seni arsitektur di Mesir memang tak pernah ada habisnya. Berbagai macam gaya arsitektur bisa kita saksikan. Maklum saja, Mesir pernah berada di bawah kekuasaan beberapa dinasti. Sudah barang tentu setiap dinasti ingin meninggalkan jejaknya di negeri ini. Masjid, istana bahkan komplek pemakaman.
Salah satunya Manial Palace..
Tidak seperti bangunan bersejarah lain di Mesir yang sudah berumur ratusan tahun. Istana Manial atau juga disebut Muhammad Ali Palace ini tergolong baru karena dibangun pada tahun 1901 oleh Pangeran Muhammad Ali Tawfik. Putra dari Khedive Tawfik I, dan merupakan keponakan raja Farouq I.
Pangeran ingin membangun tempat ini bukan hanya sebagai istana tapi juga tempat berkumpulnya seni Islam. Maka tak heran gaya arsitektur dan dekorasi interior istana ini adalah perpaduan gaya arsitektur Rococo dengan beberapa gaya arsitektur Islam seperti Mamluk, Fatimiyah, Ottoman, termasuk Maroko, Andalusia dan Persia.
Istana yang berdiri di atas area seluas 61.711 meter persegi ini berada di pulau Rhoda yang awalnya adalah taman kerajaan. Karena pulau ini terbentuk dari lumpur sungai Nil yang terkenal sangat subur. Di dalamnya ditanam berbagai jenis pohon yang didatangkan dari berbagai belahan dunia seperti pohon beringin, pohon Aras, pohon karet India dan beberapa spesies langka. Taman tersebut dibangun oleh kakek buyut pangeran,
Raja Muda Ibrahim Pasha, pada tahun 1829
.
Istana Manial yang sempat ditutup selama kurang lebih 10 tahun untuk keperluan restorasi. Dan dibuka kembali pada Maret 2015 ini menyimpan sekitar 350 koleksi karpet langka dari Turki, lampu gantung, keramik dinding dan beberapa koleksi barang antik keluarga kerajaan. Pangeran ingin menjadikan istananya ini sebagai museum. Sehingga pada tahun 1908 beliau mendaftarkannya di
Egypt’s Heritage List for Islamic Monuments.
Di dalam kompleks istana Manial ini terdapat beberapa bangunan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Memasuki gerbang kita akan disambut sebuah ruang berlantai 2 yang disebut
Gate House. Yang salah satu ruangannya dinamakan
Ceremonies Room. Digunakan untuk menyambut tamu-tamu resmi kerajaan. Tidak jauh dari Gate House, terdapat sebuah menara jam yang dibawahnya terdapat kolam air mancur dengan patung singa. Mengadopsi gaya Maroko dan Andalusia.
 |
Gerbang Istana (bergaya Maroko) |
 |
Ceremonies Room |
 |
Ruangan lain dalam Gate House |
 |
Clock Tower bergaya Maroko dan Andalusia |
 |
Kolam dan air mancur ini perpaduan Maroko & Andalusia juga sedikit Eropa |
Lalu kita akan menemui masjid dengan gaya Mamluk dipadukan dengan gaya Ottoman. Interior masjid dihiasi dengan ornamen-ornamen berwarna emas dan keramik biru khas Turki.
 |
Interior masjid dengan ornamen-ornamen emas dipadukan dengan keramik dinding khas Turki |
Selanjutnya kita akan melintasi taman yang rindang penuh pepohonan sebelum menjumpai
Residential Palace. Bangunan ini merupakan bangunan utama dan tertua dalam komlpeks istana. Fasadnya tampak sederhana tapi kita akan takjub setelah melihat ke dalamnya. Ada 2 lantai yang terdiri dari 7 ruang di lantai 1 dan 4 ruang di lantai 2 dengan disain interior yang berbeda-beda.
 |
Residence Palace tampak depan
|
 |
Residential Palace (Main Hall) |
 |
Lantai 2 Residential Palace |
 |
Ruang kerja di Residential Palace |
Tidak jauh dari Residential Palace ada
Throne Hall sebuah ruang singgasana yang mengadopsi gaya Eropa. Terkesan mewah dengan dominasi warna emas dan merah.
 |
Throne Hall |
Tidak jauh dari Throne Hall terdapat
Winter Halls, yang jendelanya langsung menghadap sungai Nil. Dindingnya dihiasi keramik-keramik Turki yang indah. Didalamnya terdapat satu ruangan yang dinamakan
Aubusson Room, karena seluruh dekorasi ruangan menggunakan kain Aubusson dari Perancis
 |
Jendela yang menghadap langsung sungai Nil |
 |
Aubusson Room |
 |
Salah satu ruangan di Winter Hall dengan beberapa koleksi keramik dari Cina |
Di sebelah barat Winter Hall terdapat sebuah bangunan yang kata penjaga di sana, adalah museum pribadi pangeran, sayangnya waktu saya ke sana sedang tidak dibuka.
 |
Halaman luar museum pribadi pangeran |
 |
Ini bagian dalamnya |
Untuk bisa masuk ke dalam istana dan menikmati keindahannya, kita harus bayar tiket masuk sebesar 100 LE. Lumayan mahal sih tapi nggak mengecewakan koq. Tempatnya juga cukup terawat dan bersih. Bagi pecinta seni arsitektur dan fotografi, tempat ini wajib dikunjungi. Satu tempat lagi yang lokasinya berdekatan adalah
Nilometer. Di pulau Rhoda juga, sekitar 2-3 km dari istana Manial ini.
8 comments:
Uapik tenan. Opo maneh interiore residential palace, yo... Koyok nang njero masjid. ira
Iki fotone mek sebagian mbak Ira.. Nang Residential Palace ono total 11 ruangan yang masing2 ruangnya berbeda disain interiore. Pancene pangeran iki selera tinggi, sugih pisan hihihihi..
arsitekturnya bagus ya mbak, takjub jadi pingin lihat langsung
Di Mesir banyak banget bangunan yg arsitekturnya indah mbak Lidya.. Ini salah satunya. Yuk mbak tak tunggu kunjungannya ke Cairo, nanti aku jadi guide-nya deh.. :)
Di Mesir banyak banget bangunan yg arsitekturnya indah mbak Lidya.. Ini salah satunya. Yuk mbak tak tunggu kunjungannya ke Cairo, nanti aku jadi guide-nya deh.. :)
detilnya mengagumkan .... bener2 indah, setiap sudut menjadi tempat yang menarik. foto2 disini akan selalu terlihat indah ... wajar juga kalau tiket masuknya lumayan mahal ... sangat sebandinng dengan keinndahannya
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Arsitektur jaman dulu itu benar2 seperti dinikmati pengerjaannya. Arsitektur jaman sekrg harus berkompromi dg budget dan gaya hidup yg makin instan & kilat.
Post a Comment