Advertisement
Keragaman budaya Indonesia adalah sesuatu yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Ini sudah menjadi semacam trademark bagi Indonesia di mata dunia Internasional. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki heterogenitas atau keanekaragaman budaya yang tinggi. Hal ini juga yang selalu menarik untuk ditampilkan. Promosi budaya kerap kali diadakan di luar negeri untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia lebih dekat, tak terkecuali di Mesir.
- Bapak Dubes RI untuk Mesir memberikan karangan bunga pada pendukung acara (photo by Uun Nashikhun)
Sebuah acara bertajuk Ramadhan Lifestyle in Indonesia telah terselenggara Sabtu malam (4/8/2012) di Cairo Opera House. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh KBRI Cairo ini adalah yang kedelapan kalinya. Acara ini merupakan salah satu upaya promosi budaya Indonesia kepada warga Mesir. Rencananya acara ini akan digelar safari di 3 kota yaitu, Kairo, Damanhur (6/8) dan Alexandria (7/8).
Acara berdurasi 1,5 jam ini dimulai pada pukul 21.30 CLT menampilkan beberapa kebudayaan Indonesia diantaranya pencak silat, tari Zapin Melayu, tari Gambang Semarang dan beberapa tarian lainnya. Keseluruhan acara dikemas dalam sebuah drama pantomim bertema sejarah persahabatan Indonesia Mesir. Hal ini cukup menarik karena pantomim di isi dengan suara (lip sync) berbahasa Arab karena memang penonton dan undangan yang hadir mayoritas adalah warga Mesir.
Sambutan cukup antusias diberikan oleh 800-an orang penonton yang memadati small hall Cairo Opera House pada saat penampilan pencak silat dan tapak suci. Tepuk tangan bergemuruh saat penampilan seni beladiri khas Indonesia itu melakukan jurus-jurus akrobatik. Sambutan penonton juga tak kalah meriah, pada saat penampilan tari Zapin Melayu oleh siswa siswi Sekolah Indonesia Cairo (SIC). Tarian yang cukup dinamis dengan musik yang ngebeat ini mampu membuat suasana malam kemarin menjadi semakin hangat.
- Tari Zapin Melayu oleh siswa SIC (photo by Uun Nashikhun)
- Tari Gambang Semarang (photo by Uun Nashikhun)
Sebuah lagu populer Mesir dibawakan dengan baik oleh 3 orang penyanyi yang terdiri dari 2 orang mahasiswa Al-Azhar dan 1 siswi SIC bersuara bening, Fully Asmanditha mampu menghipnotis penonton sehingga tepuk tangan meriah seketika membahana.
- Fully in action (photo by Uun Nashikhun)
Ditengah-tengah acara berlangsung, beberapa pertanyaan kuis dilemparkan khusus untuk warga Mesir. Pertanyaan seperti, "tanggal berapa Indonesia merdeka?", "siapa duta besar Indonesia untuk Mesir?" mampu dijawab dengan baik oleh beberapa penonton. Yang unik, beberapa penonton hanya mampu menyebut nama depan dubes RI bapak Nur Faizi tanpa bisa menyebutkan nama Suwandhi hingga akhirnya seorang penonton maju dan mampu menyebutkan nama bapak dubes dengan fasih. Dia juga mampu berbicara dalam bahasa Indonesia, karena ternyata dia adalah seorang wartawan yang pernah tinggal selama 4 tahun di Jakarta.
Antusiasme penonton ditunjukkan hingga akhir acara dengan tidak beranjak dari ruangan tempat berlangsungnya acara. Pada saat selesai acara, beberapa penonton berebut untuk berfoto bersama dengan para pengisi acara.
Begitu antusiasnya orang asing terhadap budaya kita, sudah seharusnya kita sebagai pemiliknya bangga. Kebanggaan terhadap budaya yang kita miliki semoga juga membuat rasa cinta kita pada Indonesia semakin besar ya...
Salam hangat....
Advertisement
0 comments:
Post a Comment