Advertisement
2 minggu lalu suhu udara di Kairo menyentuh angka 45 derajat celcius. Ini suhu udara terpanas selama saya tinggal di Mesir. Bahkan konon kabarnya, suhu terpanas di Kairo sepanjang sejarah. Alhasil, AC di rumah menyala sepanjang hari itu.
Sebenarnya bulan Juni belum masuk puncak musim panas. Makanya saya sempat berpikir, kalau belum puncak saja suhunya sudah menyentuh 45 derajat celcius bagaimana nanti bulan Juli yang merupakan puncaknya? Duh.. nggak kebayang deh, soalnya pas banget sama bulan Ramadhan... Belum lagi siangnya akan lebih panjang karena subuh jam 03.45 sedangkan maghrib jam 07.00.
Mesir dan di negeri gurun hampir memiliki kelembaban udara yang sangat rendah. Makanya saat musim panas begitu menyiksa. Udara yang berhembus itu seperti hembusan api kompor. Kebayang kan gimana panasnya? Jangankan siang hari, malam hari pun demikian. Bisa dipastikan konsumsi air minum lebih banyak dari biasanya. Dan akan lebih sering makan semangka (karena memang lagi musimnya hehehe..)
Awalnya saya pikir suhu udara ekstrim akan berlangsung sampai 2 bulan ke depan. Tapi ternyata, setelah menyentuh angka 45 besoknya turun jadi 35 bahkan kalau malam jadi 28. Ini berlangsung berhari-hari. Suhu udara tidak pernah lagi seperti hari itu.
Dan 2 hari ini, Kairo sungguh 'aneh'. Nggak biasanya udaranya sejuk dan hembusan angin sepoi-sepoi. Suhunya berkisar antara 22-27 derajat celcius. Kalau pagi, mendung seperti mau hujan. Hmmm.... ada apa ya? Apakah akan turun hujan? Bisa dibilang, kesejukan Kairo 2 hari ini merupakan fenomena alam yang unik menurut saya. Musim panas Afrika berhawa tropis Asia. Tapi yang jelas, ini adalah khayalan orang yang rindu bau hujan hehehe.....
Kairo, 170613
Sebenarnya bulan Juni belum masuk puncak musim panas. Makanya saya sempat berpikir, kalau belum puncak saja suhunya sudah menyentuh 45 derajat celcius bagaimana nanti bulan Juli yang merupakan puncaknya? Duh.. nggak kebayang deh, soalnya pas banget sama bulan Ramadhan... Belum lagi siangnya akan lebih panjang karena subuh jam 03.45 sedangkan maghrib jam 07.00.
Mesir dan di negeri gurun hampir memiliki kelembaban udara yang sangat rendah. Makanya saat musim panas begitu menyiksa. Udara yang berhembus itu seperti hembusan api kompor. Kebayang kan gimana panasnya? Jangankan siang hari, malam hari pun demikian. Bisa dipastikan konsumsi air minum lebih banyak dari biasanya. Dan akan lebih sering makan semangka (karena memang lagi musimnya hehehe..)
Awalnya saya pikir suhu udara ekstrim akan berlangsung sampai 2 bulan ke depan. Tapi ternyata, setelah menyentuh angka 45 besoknya turun jadi 35 bahkan kalau malam jadi 28. Ini berlangsung berhari-hari. Suhu udara tidak pernah lagi seperti hari itu.
Dan 2 hari ini, Kairo sungguh 'aneh'. Nggak biasanya udaranya sejuk dan hembusan angin sepoi-sepoi. Suhunya berkisar antara 22-27 derajat celcius. Kalau pagi, mendung seperti mau hujan. Hmmm.... ada apa ya? Apakah akan turun hujan? Bisa dibilang, kesejukan Kairo 2 hari ini merupakan fenomena alam yang unik menurut saya. Musim panas Afrika berhawa tropis Asia. Tapi yang jelas, ini adalah khayalan orang yang rindu bau hujan hehehe.....
Kairo, 170613
Advertisement
4 comments:
Allahmdulillah masih diberikan kesejukan ya mbak :)
Mudah2an sejuknya bertahan sampai Ramadhan nanti mbak... aamiiinn yaa Rabb..
Minggu iki nggenku panas pisan. Wes 3 dino aku metu omah cumak sampek pekarangan. Ngelu sirah yen kepanasen... :)
Wes arep mlebu Juli dadi panase wes keroso. Wong2 Eropa kono lak yo girang nek musim panas ngene yo mbak?
Post a Comment